POINT PENTING MATERI
BIOLOGI KELAS X IPA
Bab 1 Kerja Ilmiah
·
Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan
metode ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari
fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan
sesuatu dan memperoleh kebenaran.
·
Dalam kerja ilmiah atau penelitian ilmiah terdapat unsur-unsur
penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain, merencanakan
penelitian, melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan
mampu bersikap ilmiah.
·
Merencanakan penelitian terdiri atas pekerjaan menetapkan bentuk
penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, studi
kepustakaan, menyusun hipotesis, menetapkan variabel, dan pemilihan instrumen
(alat) untuk memperoleh data.
·
Dalam melaksanakan penelitian, harus diperhatikan beberapa
faktor, yaitu taraf perlakuan, pengendalian faktor lain, pengulangan, dan
pengukuran.
·
Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dalam bentuk jurnal,
buku, majalah, atau seminar.
·
Setiap peneliti harus bersikap ilmiah, yaitu mampu membedakan
fakta dan opini, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan mengajukan
argumentasi, mengembangkan keingintahuan; kepedulian terhadap lingkungan,
berpendapat secara ilmiah dan kritis; berani mengusulkan perbaikan atas suatu
kondisi dan bertanggung jawab terhadap usulannya, bekerja sama, serta jujur
terhadap fakta dan tekun.
Bab 2 Klasifikasi Makhluk Hidup
·
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk hidup.
·
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan dalam
mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan sangat banyak jumlahnya.
Caranya adalah dengan penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam
mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup di dunia ini.
·
Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua
kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Tingkatan klasifikasi dari
kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom atau dunia, filum atau
divisio, kelas, ordo, suku, marga, dan spesies.
·
Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh
hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup,
semakin dekat hubungan kekerabatannya.
·
Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah keterangan
dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
menentukan kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
·
Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang sering
digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam kunci dikotomi tersebut
terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan yang menunjukkan ciri yang
berlawanan.
·
Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan tata aturan tertentu
yang berlaku secara internasional. Pemberian nama ini diatur dengan Kode
Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama
dua kata (binomial nomenklatur).
Ciri-ciri yang dimiliki virus:
·
Dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau
RNA saja, maka klasifikasinya membagi 2 jenis virus yaitu Virus DNA dan Virus RNA
·
Hanya diperlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya
·
Virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar
sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang
mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk
memperbanyak diri multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes
·
Dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan
kembali.
·
Virus dapat berbentuk seperti batang, oval, bulat, dan huruf T.
·
Ukuran virus sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron.
·
Virus berbeda dengan sel karena tidak memiliki membran sel,
sitoplasma, organel sel, dan sistem metabolisme tubuh.
Cara hidup virus
·
Cara hidup virus adalah sebagai parasit di dalam sel inang
dengan cara menginfeksi sel tumbuhan, hewan, manusia, dan bakteri.
·
Virus tumbuh-tumbuhan, antara lain, virus kentang dan virus
mosaik tembakau.
·
Virus bakteri, antara lain, bakteriofag.
·
Virus patogen untuk hewan, antara lain, virus rabies, virus
sampar ayam, dan virus penyakit kuku ternak.
·
Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air,
influenza, mata belek, ebola, polio, hepatitis, demam berdarah, flu burung, HIV
AIDS, dan kanker.
Replikasi virus terjadi di dalam sel inang, dapat melalui siklus
litik atau siklus lisogenik.
·
Siklus lisogenik melalui tujuh tahapan, yaitu tahap adsorpsi,
injeksi, penggabungan, pembelahan, sistesis, perakitan, dan litik.
Peran virus bagi manusia ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan.
·
Virus yang menguntungkan dapat dimanfaatkan untuk membuat
antibodi, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.
·
Virus yang merugikan dapat menyebabkan manusia, hewan, dan
tumbuhan terserang penyakit.
·
Belum ditemukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak berinteraksi langsung dengan
penderita dan pemberi
Bab 4 Monera
Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria.
Archaebacteria
Archaebacteria
·
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas
metan dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri ini bersifat uniseluler,
mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda
dengan Eubacteria.
·
Archaebacteria bersifat anaerob dapat hidup di sampah,
tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem,
menempati lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan
lingkungan asam.
·
Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang
ada sekarang ini.
·
Archaebacteria mencakup makhluk hidup litototrof dan heterotrof.
·
Achaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri
metanogen, halobakteri, dan bakteri termo-asidofil.
Eubacteria : Bakteri dan Ganggang Biru
Bacteri
Bacteri
·
Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot, tidak
mempunyai inti dan organel yang bermembran, bersifat uniseluler, bersifat
mikroskopik, dan dinding sel tersusun dari peptidoglikon.
·
Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus,
terpisah-pisah atau membentuk.
·
Bakteri Eubacteria dapat bertindak sebagai dekomposer
(pengurai), hidup sebagai parasit dan patogenik. Eubacteria ada yang bersifat
fotosintetik dan ada yang bersifat kemoautotrof. Selain menjadi unsur yang
sangat penting dalam proses daur ulang, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan
dalam proses industri.
·
Eubacteria terbagi menjadi enam filum, yaitu bakteri ungu,
bakteri hijau, bakteri gram positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
·
Bakteri dapat berbentuk seperti batang, bola, spiral, atau
benang; dapat hidup di berbagai tempat, baik udara, tanah, air, maupun makhluk
hidup lainnya; koloni bakteri dapat berupa percikan mentega, susu, atau lendir;
ukuran bakteri berkisar antara 0,1 100 .
·
Bakteri bersel satu, dinding sel terbuat dari hemiselulosa, dan
pektin. Dinding sel diselimuti lapisan gelatin sehingga dalam air akan terlihat
berlendir.
·
Isi sel protoplas mempunyai membran plasma dan sitoplasma yang
mengandung butir-butir nukleotida penyusun DNA, belum mempunyai inti dengan
membran inti, serta belum mempunyai plastida.
·
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah
diri dan secara seksual dengan konjugasi.
·
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan bagi
kehidupan manusia.
·
Untuk membebaskan alat dan bahan makanan dari mikroorganisme,
dapat dilakukan sterilisasi.
Cyanobacteria - Ganggang biru
·
Ganggang biru termasuk salah satu Eubacteria, dapat hidup di
tempat lembap, di atas tanah, tembok, sawah, parit, atau laut. Selain itu,
ganggang ini juga mempunyai klorofil a untuk fotosintesis dan fikosianin.
·
Ganggang biru dapat menangkap nitrogen udara sehingga dapat
menyuburkan tanah, tetapi ada juga yang mengeluarkan racun yang dapat mematikan
makhluk hidup di sekitarnya.
·
Tubuh ganggang biru dilindungi oleh lendir, dinding sel,
tilakoid, sitoplasma, dan asam nukleat (asam inti).
·
Ganggang biru dapat berkembang biak dengan pembelahan sel,
fragmentasi, dan pembentukan spora.
Bab 5 Protista
·
Protista adalah makhluk hidup yang bersel satu atau bersel
banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot).
·
Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, melainkan hanya
mempunyai sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan, atau jamur.
Protista dibagi menjadi tiga kelompok
1.
Protista yang menyerupai tumbuhan (ganggang atau Algae)
2.
Protista yang menyerupai hewan (Protozoa)
3.
Protista yang menyerupai jamur.
Protista yang menyerupai ganggang (Algae)
·
memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis, tetapi tidak
memiliki akar, batang, dan daun sejati. Itulah sebabnya Protista ini dikatakan
menyerupai tumbuhan.
·
Berdasarkan pigmennya dapat dibagi menjadi filum Euglenophyta,
Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Pyrrophyta, dan Rhodophyta.
Protista yang menyerupai hewan biasa disebut Protozoa.
·
Protozoa merupakan Protista bersel satu, berukuran mikroskopis,
mempunyai alat gerak berupa kaki semu, rambut getar atau flagela, bernapas,
menangkap makanan, berkembang biak di dalam sel, hidup bebas di tempat-tempat
yang berair, seperti parit, sawah, sungai, waduk, air laut, dan berparasit pada
tubuh hewan atau manusia.
·
Berdasarkan alat geraknya Protozoa dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu Rhizopoda (kaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata
(berambut getar), dan Sporozoa (pembentuk spora).
Protista yang menyerupai jamur terdiri atas jamur air dan jamur
lendir.
·
Ciri-ciri jamur air (Oomycota) adalah dinding sel yang terdiri
atas selulosa, hifanya bersekat, dan berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk zoospora dan secara seksual dengan membentuk oospora, contohnya,
Physarium, Arcyria, dan Saprolegnia.
·
Ciri-ciri jamur lendir (Mycomycota) adalah tubuh berlendir,
berinti banyak, tanpa dinding sel, dan berkembang biak secara aseksual dengan
pembentukan spora dan secara seksual dengan singami. Contohnya, Phytopthora dan
Saprolegnia.
Bab 6 Fungi (Jamur)
Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.
·
Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak
dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur
memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
·
Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang
halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium yang
berfungsi menyerap makanan dari substratnya. Hifa jamur ada yang bersekat dan
tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan
banyak inti sel.
·
Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.
·
Jamur dapat berkembang secara aseksual dan seksual.
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal
(uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi).
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan
menjadi
1.
Divisio Zygomycota
2.
Divisio Ascomycota
3.
Divisio Basidiomycota
4.
Divisio Deuteromycota
Myxomycota dan Oomycota termasuk dalam kingdom Protista.
Zygomycota
Zygomycota
·
Zygomycota adalah jamur pembentuk zigospora.
·
Biasanya hidup sebagai saprofit.
·
Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga
terlihat seperti pipa atau buluh.
·
Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak memiliki
zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang
tersebar ke mana-mana.
·
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang
berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan perkembangbiakan secara
seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.
·
Contoh Zygomycota adalah Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan
Murcor mucedo.
Jamur sejati (Eumycota) terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota,
dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang bersekat-sekat, dinding sel terdiri
atas kitin, dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
Ascomycota
Ascomycota
·
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan
membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus. Pembentukan askus inilah
yang menjadi ciri Ascomycota.
·
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan
askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu kopulasi, plasmolisis, dan
kariogami.
·
Contoh Ascomycota adalah Saccharomyces cereviciae (khamir bir,
roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces
ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan
Neurospora crassa (pembuatan oncom).
Basidiomycota
·
Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya
terjadi di atas sel yang disebut basidium.
·
Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk
satu basidiospora.
·
Jamur kelompok ini dapat berkembang biak secara aseksual dengan
membentuk konidium dan berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora
basidium.
·
Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur
merang (Volvariella volvacea) yang dapat dimakan dan dikembangkan; jamur kuping
(Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, dapat dimakan dan
dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) dapat dimakan; jamur api yang dapat
merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan
merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).
Deuteromycota
·
Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan
konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.
·
Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan Basidiomycota.
Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur
imperfecti).
·
Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang
menimbulkan penyakit, seperti jamur Helminthosporium oryzae, Sclerotium
rolfsii, dan Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora
sitophila.
Lichenes
·
Lichenes atau Lumut kerak tersusun atas simbiosis Jamur dan
ganggang.
·
Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan Jamur disebut gonidium.
·
Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.
·
Umumnya gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta),
misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau ( Chlorophyta), misalnya, Cystococcus dan Trentepohlia.
·
Jamur memperoleh makanan fotosintesis ganggang hijau (autotrof),
sedangkan jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral, melakukan
pertukaran gas, dan melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak juga dapat
mengikat nitrogen udara.
·
Reproduksi aseksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi,
sedangkan reproduksi seksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup tersebut.
Jamur ataupun ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora
jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan
tumbuh lumut kerak baru.
·
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator pencemaran udara.
Pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH.
Di daerah batu-batuan, lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal
pembentukan tanah.
·
Lumut kerak (Lichenes) adalah simbiosis mutualisme antara
ganggang hijau dan jamur Ascomycotina, merupakan tumbuhan perintis karena dalam
jangka waktu yang lama dapat menghancurkan batu-batuan yang ditumbuhinya.
Contoh lumut kerak yang bermanfaat bagi manusia, antara lain, Roccella
tinctoria (pembuatan lakmus), Usnea barbata , dan Usnea dasypoga (pembuatan
jamu tradisional).
Micorhiza
·
tersusun atas simbiosis Jamur dan tanaman tingkat
tinggi (Pinus)
Bab 7 Keanekaragaman Hayati
·
Keanekaragaman hayati terjadi karena adanya perbedaan faktor
genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya.
·
Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda.
Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk, ukuran, jumlah
(frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup, sedangkan keseragaman
adalah ciri yang sama yang terdapat dalam satu spesies.
·
Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
·
Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan
tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada Amerika dan Afrika tropis,
apalagi jika dibandingkan dengan negara yang beriklim sedang dan dingin.
Di Indonesia dikenal beberapa bioma, yaitu:
·
hutan hujan,
·
hutan musim,
·
savana, dan
·
padang rumput.
Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan makhluk adalah
perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran, perubahan tipe tumbuhan,
penebangan, dan seleksi. Sementara itu, aktivitas manusia untuk meningkatkan
dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah penghijauan, pembuatan taman
kota, pemuliaan, serta pembiakan insitu dan exsitu.
·
Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengonservasi
keanekaragaman hayati (flora dan fauna) agar tidak sampai pada kepunahan adalah
dengan upaya perlindungan dan pelestarian flora dan fauna, baik pada flora dan
fauna itu sendiri maupun pada habitat dan ekosistemnya, dengan cara, antara
lain, mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan
lindung, kebun raya, melakukan tebang pilih, dan aforestasi.
·
Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologisnya, tumbuhan
terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh
dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk
mengalirkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
·
Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Lumut tidak mempunyai saluran atau pembuluh yang
khusus untuk mengalirkan zat makanan, air, garam, dan mineral ke seluruh bagian
tubuh. Misalnya, tumbuhan lumut (Bryophyta)
Bryophyta
·
Lumut hidup di tempat-tempat yang lembap dan tidak terkena
cahaya matahari, seperti dinding bata basah, tebing, atau di kulit kayu yang
lembap, belum mempunyai batang, daun dan akar yang sebenarnya, serta sudah
memiliki buluh-buluh halus semacam akar yang disebut rizoid dan sudah memiliki
klorofil.
·
Berdasarkan bentuk tubuhnya, lumut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci).
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar,
batang, dan daun. Tumbuhan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta). Tumbuhan biji dibagi lagi
menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
Pterydophyta
·
Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Tumbuhan ini telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat
pada daun, batang, dan akarnya. Mereka dapat hidup di atas tanah, batu, tepi
sungai, kulit pohon, dan tempat-tempat yang lembap.
·
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok,
yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku rambut), Equisetinae (paku
ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
Spermatophyta
·
Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang paling sempurna, baik alat
tubuh maupun alat perkembangbiakannya, telah memiliki alat tubuh yang lengkap
yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Alat perkembangbiakannya berupa bunga
dan biji.
·
Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
Gymnospermae
·
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal
bijinya terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah, mempunyai akar tunggang
meskipun ada juga yang berakar serabut seperti pakis haji. Daunnya kaku, kecil,
tebal, dan berbentuk seperti jarum, tetapi ada juga yang tipis dan melebar.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi tiga ordo, yaitu Cycadinae, Gnetinae, dan
Coniferae.
Angiospermae
·
Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki
akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah kepingnya, tumbuhan
biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan
tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Monocotyl
·
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu
daun lembaga pada bijinya, biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak
bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun
sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak daun yang berseling, dan
umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
·
Tumbuhan monokotil terbagi menjadi beberapa suku (famili), yaitu
Gramineae (suku rumput-rumputan), Musaceae (suku pisangpisangan), Zingiberaceae
(suku jahe-jahean), dan Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan).
Dicotyl
·
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji yang mempunyai dua daun
lembaga, mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang
tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak
yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya,
serta mempunyai kambium dan berkas pembuluh.
·
Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa suku, antara lain,
Papillionaceae (suku kacang-kacangan), Solanaceae (suku terungterungan),
Euphorbiaceae (suku jarak-jarakan), dan Myrteceae (suku jambu-jambuan).
Bab 9 Dunia Hewan
·
Hewan tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat
makanannya sendiri. Ini berarti hewan bergantung pada tumbuhan atau hewan lain.
Hewan mampu bergerak dan berpindah tempat untuk mendapatkan makanan,
mendapatkan tempat hidup yang lebih baik, dan mencari pasangan untuk melakukan
perkawinan. Ada hewan yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan
menjadi dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (Invertebrata) dan hewan
bertulang belakang (Vertebrata).
·
Hewan Invertebrata adalah hewan
yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah
saluran pencernaan. Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan
berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing pipih
(Platyhelmintes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida),
hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).
Vertebrata
·
Hewan Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang.
Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher,
punggung, sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas
tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat.
·
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara
berkembangbiaknya, Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan
(Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves) dan hewan
menyusui (mamalia).
Bab 10 Ekosistem
·
Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi disebut dengan ekosistem.
·
Ekosistem tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik adalah bagian ekosistem yang terdiri atas
makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk hidup pengurai.
Komponen biotik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan
dekomposer (pengurai). Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen
sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.
·
Satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem adalah individu,
pupulasi, komunitas, dan biosfer. Sinar matahari sangat berperan terhadap
kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.
·
Berdasarkan sumber makanannya, makhluk hidup dari komponen
biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makhluk hidup autotrof dan makhluk
hidup heterotrof.
·
Keseimbangan ekosistem harus selalu dijaga agar setiap makhluk
hidup dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Daur Biogeokimia
·
Daur biogeokimia meliputi daur karbon, daur nitrogen, daur
belerang, daur fosfor, dan daur hidrologik.
·
Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem
tersebut terbagi menjadi saling ketergantungan antara komponen biotik dan
komponen abiotik serta saling ketergantungan antarkomponen biotik. Saling
ketergantungan antarkomponen biotik terbagi lagi menjadi saling ketergantungan
antara makhluk hidup sejenis (interspesies) dan saling ketergantungan antara
makhluk hidup yang berbeda jenis (antarspesies).
·
Saling ketegantungan antara produsen, konsumen, dan dekomposer
terjadi dalam suatu ekosistem. Gejala ini terjadi pada peristiwa makan dan
dimakan. Dari peristiwa ini, akan terbentuk rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan.
·
Dalam suatu ekosistem, fotosintesis oleh tumbuhan hijau dan
pernapasan oleh makhluk hidup berperan penting dalam penyediaan makanan bagi
makhluk hidup.
Rantai makanan - Interaksi
·
Rantai makanan dan jaring-jaring makanan merupakan proses
pemindahan makanan dan energi ke dalam tubuh makhluk hidup.
·
Bentuk interaksi antarmakhluk hidup berupa simbiosis,
antibiosis, predatorisme, dan kompetisi.
·
Bentuk interaksi simbiosis dibedakan menjadi simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
Bab 11 Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Perubahan dan
Pencemaran Lingkungan
·
Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi
keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan makanan yang
terbentuk dan yang digunakan, serta terjadi keseimbangan antara komponen
abiotik dan komponen biotiknya. Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika
terjadi gangguan pada salah satu komponen tersebut.
·
Dalam suatu sistem lingkungan terdapat dua daya, yaitu daya
lenting dan daya dukung.
·
Daya lenting adalah kemampuan lingkungan untuk kembali kepada
keseimbangan lingkungan.
·
Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam
memberikan sumber daya alam kepada makhluk hidup yang hidup di dalamnya secara
normal.
·
Perubahan lingkungan dapat mengarah pada keseimbangan lingkungan
atau mengarah pada kerusakan lingkungan.
Faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat berasal dari
alam dan manusia.
·
Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya bahan-bahan ke
dalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
·
Polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat
mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.
·
Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas
yang masuk ke dalam lingkungan. Polutan dapat bersifat sebagai racun, kuman
penyakit, mudah larut, dan sebagai radioaktif.
·
Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan
dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu pencemaran air, tanah, udara, dan
suara.
·
Pencemaran air adalah masuknya polutan ke dalam air atau
berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai
pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya (PP RI No. 82 tahun 2001).
·
Sumber utama pencemaran air adalah infection agent, zat-zat
pengikat oksigen, sedimen, nutrisi atau unsur hara, pencemar anorganik, zat
kimia organik, energi panas, dan zat radio aktif.
·
Dampak pencemaran air adalah adanya penurunan kualitas air,
gangguan kesehatan, mengganggu pemandangan, dan mempercepat kerusakan benda.
·
Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alami dan bantuan
alat.
·
Pencemaran udara adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga
terjadi penurunan kualitas udara sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara
menjadi kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
·
Pencemaran udara ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, harta
benda, ekosistem, dan iklim.
Polutan udara adalah CO, CO, NO, SO, CFC, dan HO.
·
Dampak pencemaran udara dapat dikendalikan dengan alat filter
udara, pengendap siklon, pengendap sistem gravitasi, pengendap elektrostatik,
dan filter basah.
·
Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh
masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat ke dalam tanah.
·
Pencemaran suara (kebisingan) adalah bunyi yang tidak diinginkan
dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
·
Sumber pencemaran adalah suara kendaraan bermotor, suara
pesawat, mesin pabrik, suara arus lalu lintas, dan lain-lain.
·
Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan
berbentuk padat atau setengah padat.
·
Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan, baik yang
tidak berbahaya (sisa makanan) maupun yang berbahaya (limbah bahan berbahaya
dan beracun dari industri).
0 Comments