BAB
III
GENETIKA
Genetika berhubungan dengan materi genetik yang berada di inti sel
serta materi genetik di mitokondria. Kromosom yang tersusun atas asan nukleat (DNA/RNA)
serta protein Histon pada bagian tertentu mengandung informasi genetik yang
harus diterjemahkan menjadi protein tertentu. Gen yang terdapat dalam DNA
merupakan pengontrol/database informasi genetik dalam suatu organisme.
Setiap sifat pada makhluk hidup
dikendalikan oleh faktor keturunan yang disebut gen. Gen akan mengatur sifat yang nampak pada suatu organisme.
Sifat yang nampak ini selain dipengaruhi oleh gen dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
Gen terdapat dalam lokus tertentu yang
disebut kromosom. Kromosom adalah
benang-benang yang menebal dan mikroskopis. Kromosom terdapat di dalam nukleus
(inti sel). Kromosom yang berpasangan disebut kromosom homolog,sedangkan pasangan gen disebut alel. Kromosom sel-sel eukariotik
tersusun atas kromatin. Kromatin
tersusun atas 27% DNA (Deoxyribonucleic
acid),67% potein dan 6%RNA (Ribonucleic
acid). DNA (Deoxyribonucleic acid)
merupakan biomolekul yang terpenting di dalam sel karena molekul DNA merupakan
pembawa informasi genetik yang memberi sifat pada suatu organisme. DNA terletak
di dalam inti sel,mitokondria dan kloroplas. Tiap molekul DNA tersusun atas
nukleotida. Satu nukleotida terdiri atas komponen gula pentosa,basa nitrogen
dan gugus fosfat. DNA memiliki sifat autokatalisis
yaitu mampu menggandakan diri dan menyintesis diri sendiri dengan kata lain
yaitu replikasi.
DNA dan RNA
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit
mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat
itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama
sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui
jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada
mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan
asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi
keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti
urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat
merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang
disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA)
dan asam ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini
merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya
dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu
tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan
tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode
DNA-nya(fessenden, 1990).
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki
perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Poedjiati, 1994) :
1.
Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA
adalah dioksiribosa.
2.
Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA
berupa rantai tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3.
RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA
tetapi tidak mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4.
Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
1.
Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul
RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix, sedangkan RNA
berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA
merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga
merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a.
Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b.
Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi
urasil.
3. Lokasi
DNA pada umumnya
terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a.
RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh
salah satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b.
RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
c.
RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi
memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung
dari macamnya, yaitu:
a.
RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b.
RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c.
RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino,
proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara
untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu(Frutan and Sofia, 1968):
1.
Jaringan hewan dan alkali hangat
RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang
larut dalam asam. DNA sulit dipecah atau dirusak oleh alkali.
2.
Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA
dapat diuji oleh reaksi kalorimetri dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi
dengan purin dioksiribosa dan tidak bereaksi denganpurin ribosa.
3.
Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak
dengan RNA. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA
didalam bagian-bagian sel.
4.
Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm
dimana spektra cincin purin dan pirimidin asam nukleat
menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.
4 Comments
masya allah , materinya lengkap , disertakan video, gambar , dan kuis soal nya yang mempermudah pembelajaran , terimakasih bu atas materi nya , semoga kebaikannya dibalas Allah swt , aamiin
ReplyDeleteterimakasih audri
ReplyDeleteKeren bu canggih mantap
ReplyDeleteSeruuu banget bu, materinya lengkap, kuisnya seruu
ReplyDelete