SISTEM EKSPIRASI MANUSIA

SISTEM EKSRESI 

A.   KONSEP SISTEM EKSKRESI
     Proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilakan energi dan zat yang berguna bagi tubuh. Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh disebut ekskresi.
     Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru) – air, CO2 dan amonia. Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh.
    Sistem ekskresi sangat berperan penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (homeostatis) dengan cara osmoregulasi dan juga berperan dalam pengeluaran sisa metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan lagi. Osmoregulasi, yaitu mekanime untuk mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel atau cairan tubuh.

B. ORGAN – ORGAN 

Hati merupakan kelenjar terbesar yang ada dalam tubuh manusia. Bobot organ ini pada tubuh orang dewasa mencapai 1,5 kg atau 3-5% dari total berat badan. Ia terletak tepat di rongga kanan perut di bawah diafragma. 


Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya kurang lebih 170 gram, dan terletak di dalam rongga perut. Ginjal berjumlah 2 buah dan berwarna merah keunguan. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan.

Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas permukaan terbesar. Kulit juga merupakan organ terluar yang melindungi tubuh manusia dari mikroba, serangan fisik, dan iritasi bahan kimia. Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis.

Sebagai organ sistem ekskresi, tugas paru-paru adalah mengeluarkan CO2 dan H2O yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak, zat-zat tersebut akan menjadi racun.

Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandung air, urea, dan garam mineral. Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis).
     Pada kulit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring darah. Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron tersusun atas badan malphighi dan saluran panjang (tubulus) yang berkelok-kelok. Badan malpighi tersusun atas glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus merupakan untaian pebuluh darah kapiler tempat darah disaring. Glomerulus dikelilingi oleh kapsul Bowman.
    Tubulus ginjal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Lengkung henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian lengkung henle ada dua, yaitu lengkung henle yang melengkung ke atas (ascenden) dan lengkung henle yang melengkung ke bawah (descenden). Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.

Cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Penyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi).

Penyaringan (Filtrasi)
     Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal melalui pembuluh arteri ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeabel terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat menyaring         ¯  ¯  ¯
molekul-molekul besar. Hasil saringan (filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral. 
Penyerapan Kembali (Reabsorpsi)
     Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin sekunder. ¯  ¯  ¯
Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin.  

Augmentasi
     Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zatzat berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin. ®  ®  ®
Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).



Proses Pengeluaran Urin
    Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui keringat pada kulit. Pada waktu udara dingin, badan kita tidak berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
    Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebagian besar teidiri atas (95%) air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat, dan amonia. yang merupakan sisa-sisa perombakan protein: bermacam-macam garam terutama garam dapur (NaCl), zat warna empedu yang menyebabkan warna kuning pada urin, dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin B, C, obatobatan, dan hormon.
     Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal, tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat. Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus).
     Dilihat dari segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.

KELAINAN PADA GINJAL

Gagal Ginjal
kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme. 
Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh: ¯
!          Makan makanan berlemak
!          Kolesterol dalam darah yang tinggi
!          Kurang berolahraga
!          Merokok, dan
!          Minum minuman beralkohol.
Mengatasi Gagal Ginjal
     Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni
transplantasi ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi:
®    HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin
®    PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut 

Anuria
Kegagalan ginjal menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomerulus.
¯  ¯  ¯
Kurangnya tekanan hidrostatis bisa disebabkan oleh penyempitan (konstriksi) arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak 

Bilirubinaria
Konsentrasi bilirubin dalam urin di atas normal disebut bilirubinaria. Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu.

Hematuria

Keberadaan sel-sel darah merah di dalam urin disebut hematuria. Penyebab hematuria adalah radang organ-organ sistem urin karena penyakit atau iritasi oleh batu ginjal.
¯  ¯  ¯
Jika darah ditemukan di dalam urin, kondisi ini menunjukkan adanya bagian saluran urin yang mengalami pendarahan.

Albuminaria
Albuminaria adalah ditemukannya protein albumin dalam urin. Keberadaan albumin yang berlebihan dalam urin menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran glomerulus.
¯  ¯  ¯
Albuminaria disebabkan karena luka pada membran glomerulus sebagai akibat penyakit, kenaikan tekanan darah, dan iritasi sel-sel ginjal oleh zat-zat, misalnya racun, bakteri, eter, atau logam berat. 

Nefritis Glomerulus
Nefritis glomerulus merupakan radang ginjal yang melibatkan glomerulus. Salah satu penyebab paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri Streptococcus yang telah menginfeksi bagian tubuh ¯
Lain, khususnya tenggorokan. Glomerulonefritis memungkinkan sel-sel darah merah dan protein memasuki filtrat sehingga urin mengandung banyak eritrosit dan protein. Glomerulonefritis yang parah bisa menyebaban gagal ginjal. 

Pielonefritis
Pielonefritis merupakan radang pelvis ginjal, medula, dan korteks oleh infeksi bakteri. Infeksi ini biasanya berawal dari pelvis ginjal kemudian melebar ke dalam ginjal. ¯

Piolonefritis bisa menyebabkan kerusakan nefron dan korpuskulum renalis. 

Polisistik
Polisistik bisa disebabkan oleh kerusakan saluran ginjal yang merusak nefron dan mengkasilkan kista mirip dilatasi sepanjang saluran. Kelainan ginjal ini umumnya dirurunkan. Dalam jaringan ginjal muncul kista, lubang kecil, dan gelembung-gelembung berisi cairan. Kista ini perlahan-lahan bertambah besar hingga menekan keluar jaringan normal. Gagal ginjal sebagai akibat penyakit pilisistik biasanya terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Perkembangan polisistik dapat diperlambat dengan diet, obat, dan pemasukan cairan.

Nefrosis
kondisi bocornya membran glomerulus. Kebocoran ini memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urin sehingga air dan natrium menumpuk dalam tubuh menghasilkan pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutut, kaki, abdomen, dan mata. Nefrosis lebih umum terjadi pada anak-anak, namun bisa terjadi pada semua usia. Meskipun tidak selalu menyembuhkan, hormon steroid sintetis tertentu, seperti cortison dan prednison, yang dapat menekan terjadinya nefrosis. 

HATI

Hati adalah salah satu alat eksresi pada manusia yang memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Hati menghasilkan dan mengeluarkan zat siza berupa getah empedu, amoniak, dan urea. Dalam usaha menghasilkan dan mengeluarkan zat sisa tersebut, serangkaian proses terjadi di hati.
Yang kiri adalah gambar hati tampak depan dan yang kanan adalah gambar hati tampak belakang. Dilihat pada gambar tersebut, hati manusia terdiri dari 4 bagian utama yaitu lobus kiri, lobus kanan, lobus kaudatus, dan lobus quadratus. Untuk lobus kaudatus dan quadratus letaknya tersembunyi di bagian belakang hati. Dalam lobus-lobus tersebut, terdapat sel-sel yang menghasilkan berbagai jenis enzim yang berperan dalam proses metabolisme tubuh. Setiap sel ini dipisah oleh jaringan ikat berisi pembuluh darah yang memenuhi hati.


FUNGSI HATI
Tempat Menyimpan Energi
 Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen. Glikogen dibentuk dari glukosa.
 Menyimpan Vitamin-Vitamin
Hati mengumpulkan dan menyimpan persediaan vitamin A,D,E dan K. Vitamin ini dapat              disimpan hingga 2-4 tahun.

Sebagai Pabrik Kimia Tubuh
Beberapa protein penting yang ditemukan dalam darah dihasilkan oleh hati. Protein tersebut antara lain albumin , globin, dan globubin. Selain itu, dalam hati dihasilkan zat kimia lain yaitu, fribrinogen dan prothrombin.


Sebagai Detoksifikasi
 Hati membantu membersihkan zat-zat racun, seperti Obat dan Alkohol dari aliran darah.

Sebagai Alat Ekskresi
Hati merupakan organ ekskresi karena mengekskresikan beberapa zat sisa metabolisme tubuh seperti getah empedu, amoniak, dan urea.


fungsi hati sebagai alat ekskresi 

Menghasilkan Getah Empedu
     Getah empedu merupakan getah hasil perombakan sel darah merah. Getah ini tersusun atas dua komponen utama yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu dalam sistem pencernaan pada manusia berfungsi sebagai pengemulsi lemak. Garam ini bersama dengan zat warna akan keluar bersamaan dengan feses dan urine. Inilah yang menyebabkan warna dari urine dan feses menjadi agak kekuning-kuningan.
     Proses pembentukan getah empedu sendiri terjadi dalam sinusoid yang banyak terdapat di dalam hati. Dalam sinusoid, haemoglobin sel darah merah yang sudah tua dirombak menjadi unsur yang lebih sederhana yaitu, kristal (hemin), globin, dan zat besi. Zat besi dan globin yang sudah terbentuk dari proses ini oleh hati kemudian dikirimkan ke sumsum tulang merah untuk dibentuk kembali menjadi antibodi atau hemoglobin yang baru, sedangkan hemin oleh hati dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin. Dua zat yang menjadi zat warna hijau biru dalam getah empedu. Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin.
     Jika saluran empedu tersumbat karena adanya endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran darah sehingga cairan darah menjadi lebih kuning. Penderitanya disebut mengalami sakit kuning.
Menghasilkan Urea Dan Amonia
     Dalam sistem ekskresi hati, urea dan amonia merupakan sisa dari proses perombakan protein dalam tubuh. Kedua senyawa ini bersifat racun dan harus dibuang dari dalam tubuh. Urea dan amonia diperoleh dari proses filtrasi darah yang kerjakan oleh hati dan ginjal. Kedua zat ini terbuang bersama urine dan menyebabkan urine kita jadi punya bau khas yang sangat menyengat.  
     Terkait fungsi hati sebagai alat ekskresi, urea dan amonia terbentuk ketika sel tubuh memiliki kelebihan asam amino. Asam amino sistem ekskresi hati akan diurai melalui proses deaminasi. Dalam proses ini, gugus amin (-NH) dari asam amino dipisah dan dipindahkan untuk pembentukan sitrulin. Sitrulin kemudian dibawa ke sitosol kemudian bereaksi dengan aspartat. Reaksi ini menghasilkan arginin dan fumarat. Dengan bantuan enzim arginase, hati akan mengubah fumarat dan arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin akan dibawa ke empedu dan dikeluarkan bersama feses sedangkan urea akan dikeluarkan melalui urine.
     Selain  sebagai  organ  eksresi,  hati  merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk:
!          Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
!          Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
!          Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
!          Membentuk protein tertentu dan merombaknya
!          Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin

 KELAINAN PADA HATI
  Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah hepatitis  atau penyakit kuning . Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah.
     Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan:
!          Pemberian vaksinasi
!          Makan makanan yang sehat
!          Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
!          Berolahraga dengan teratur
!          Sterilisasi penggunaan jarum suntik
!          Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)

Hepatitis ® Peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT.
     Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:
         I.            Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA)
      II.            Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB)
   III.            Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC)
Penyakit Wilson ® penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
Sirosis ® penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.


KULIT
Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan hipodermis. Macam macam lapisan kulit manusia dan bagiannya yaitu:Lapisan Epidermis

     Lapisan epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Pada lapisan ini terdapat bagian-bagian (strata) berupa:
*      Basal/germinavitum – bagian ini merupakan bagian paling bawah dalam lapisan   epidermis. Disinilah proses mitosis sel kulit terjadi. Pada bagian ini terdapat banyak sel epidermis yang disebut keratinosit, yang menghasilkan keratin.
*      pinosum – sel kulit pada bagian ini berperan dalam fleksibilitas kulit.
*      Granulosum – sel kulit pada bagian ini lebih pipih dan tidak memiliki nuclei.
*      Lucidum – bagian ini terdiri dari sel kulit yang mati dan hanya ditemukan pada tempat tertentu ditubuh, seperti tangan dan kaki.
*      Corneum – bagian ini adalah bagian kulit yang terlihat oleh mata telanjang. Sel kulit pada bagian ini disebut corneosit.
 Lapisan Dermis
Lapisan dermis adalah lapisan diantara epidermis dan hipodermis. Bagian ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan papilari dan retikular. Fungsi lapisan papilari yaitu:
*      Menyediakan nutrisi pada lapisan basal epidermis
*      Pengaturan suhu
*      Pembuangan zat sisa metabolisme sel
*      Memberi pola sidik jari
Lapisan retikular mengandung beberapa hal diantaranya:
v  Folikel rambut – merupakan struktur tempat tumbuhnya rambut
v  Kelenjar keringat –berperan dalam perngaturan suhu tubuh
v  Kelenjar minyak – fungsi kelenjar minyak pada kulitadalah untuk melindungi dan melembabkan kulit.
v  Ujung saraf – benda yang meneruskan rangsangan rasa panas, dingin, sakit dan sebagainya.
v  Pembuluh limfatik – jalan sel sistem imunitas tubuh
v  Kolagen –protein yang menjaga elastisitas kulit
Lapisan Hipodermis
     Lapisan hipodermis merupakan lapisan kulit terbawah dan memiliki banyak kandungan kolagen dan lemak. Fungsi lemak pada bagian ini adalah sebagai bantalan jika terjadi benturan dari luar. Fungsi lapisan ini adalah:
ü  Melindungi tubuh dari dingin
ü  Melindungi organ bagian dalam
ü  Tempat penyimpanan 
FUNGSI KULIT DALAM SISTEM EKSKRESI

Keringat yang dikeluarkan melalui manusia merupakan salah satu cara ekskresi hasil metabolisme tubuh pada manusia. Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat yang ada pada lapisan dermis kulit.
Produksi Keringat
     Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang tersebar di seluruh permukaan kulit. Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin.
*      Ekrin (Eccrine) ® Jenis kelenjar keringat ini ada disemua bagian tubuh, khususnya banyak ditemukan pada telapak tangan dan kaki serta pada dahi. Keringat yang dihasilkan tidak mengandung protein dan lemak.
*      Apokrin (Apoccrine) ® Jjenis kelenjar ini hanya ada bagian tertentu dan mulai aktif saat memasuki masa pubertas. Letaknya ada di sekitar ketiak, alat reproduksi wanita dan alat reproduksi pria terluar. Keringat yang dihasilkan mengandung protein dan lemak.
Keringat diproduksi karena rangsangan yang didapat dari aktivitas fisik, kondisi emosional, cuaca yang panas, atau rangsangan dari saraf. Saat rangsangan diterima, maka kelenjar akan mengeluarkan keringat primer yang mirip dengan plasma. Cairan keringat berasal dari cairan diantara sel sel yang diambil dari kapiler darah. Pada suhu rendah, aliran keringat melambat memungkinkan sel sel menyerap kembali air, natrium dan klorida.
     Hasilnya keringat yang dihasilkan lebih sedikit dan mengandung sedikit natrium dan klorida. Sedangkan saat suhu tinggi, biasanya saat melakukan aktivitas fisik, aliran keringat lebih cepat. Akibatnya penyerapan air dan mineral terganggu. Keringat yang dihasilkan juga jumlahnya lebih banyak. Pada kelenjar keringat apokrin, cairan keringat juga tercampur dengan protein dan lemak. Akibatnya keringat yang dihasilkan lebih pekat dan berwarna kekuningan. Ini menjelaskan kondisi pakaian yang menguning di daerah ketiak.


Fungsi Keringat
     Seperti yang telah dijelaskan, keringat adalah salah satu cara ekskresi pada manusia. Kulit membantu menyeimbangkan tubuh dengan membuang zat zat sisa dan bersifat racun keluar tubuh melalui keringat. Zat sisa metabolisme dalam tubuh beredar dalam tubuh melalui sistem sirkulasi pada manusia.
      Kelenjar keringat mengambil zat zat sisa seperti urea, amoniak, dan zat lain yang beredar di dalam darah kemudian mengeluarkannya beserta keringat. Hal ini juga terjadi saat manusia mengonsumsi minuman beralkohol. Saat kandungan alkohol melewati kapiler darah, kapiler melebar dan memungkinkan alkohol diserap oleh kelenjar keringat. Secara umum fungsi keringat yaitu:
•           Membuang zat sisa metabolisme
•           Mengeluarkan zat racun dari tubuh
•           Mengatur suhu tubuh
•           Menjaga homeostasis tubuh

KELAINAN PADA KULIT

Scabies ® Diakibatkan oleh reaksi alergi terhadap tungau. Penyakit ini ditandai dengan rasa gatal pada malam hari dan tampak lepuh-lepuh kecil.

Lepra ® Penyakit infeksi kronis pada kulit yang diakibatkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf, anggota gerak, dan mata.

Psosiaris ® Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

Dermatitis atau Eksim ® Ditandai dengan kulit yang meradang dan mengalami iritasi. Apabila dibiarkan dapat menimbulkan rasa gatal dan memicu terjadinya infeksi umumnya di bagian tangan dan kaki.

Lentigo ® Ditandai adanya bercak-bercak hiper pigmentasi pada kulit yang berwarna cokelat hitam.

Kanker Kulit ® pertumbuhan sel-sel kulit yang bersifat ganas. Kanker ini dapat diakibatkan oleh menurunnya daya tahan kulit maupun berkurangnya melanosit.

Xerosis ® Keadaan kulit tampak kering dan kasar akibat kurangnya kelembapan kulit yang rendah.

Ringworm
Sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.

Panu Dan Kurap
Panu dan kurap merupakan gangguan kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejala yang tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal, berwarna putih (panu), dan kemerahan (kurap).

Jerawat

Jerawat diakibatkan produksi kelenjar minyak berlebih yang mengakibatkan terjadinya penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.

PARUPARU

Paru-paru memiliki fungsi pernapasan dan ekskresi pada manusia. Sebagai alat pernapasan, paru-paru merupakan tempat pertukaran udara bersih dengan udara kotor yang kaya akan karbon dioksida. Dari hidung, udara masuk melalui trakea dan berlanjut ke bronkus dan bronkiolus. Setelah itu, oksigen yang masuk akan mengalir ke gelembung-gelembung kecil yang mengikat hemogobin yang disebut alveolus. Ketika udara kaya oksigen masuk, darah kotor akan membawa karbon dioksida untuk dikeluarkan.
%      Alveolus, adalah bagian bergelembung dalam paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara antara oksigen dan karbon dioksida dari seluruh tubuh.
%      Bronkeolus, adalah bagian yang menghubungkan alveolus dan merupkana cabang dari bronkus yang banyak di dalam paru-paru.
%      Bronkus, merupakan cabang trakea dari paru-paru untuk menyalurkan udara yang masuk maupun yang keluar.
%      Trakea, adalah saluran yang terdiri dari faring dan laring untuk mencegah udara masuk ke kerongkongan atau makanan masuk ke tenggorokan.
%      Diafragma, adalah otot yang menyekat antara perut dan dada dan memisahkan paru-paru dari alat organ yang lainnya.

KELAINAN PADA PARU-PARU
ASMA
Salah satu macam penyakit paru-paru yang cukup populer adalah Asma. Penyakit yang satu ini akan terjadi karena radang paru-paru yang dapat menimbulkan rasa sesak nafas bagi para pengidapnya. Biasanya serangan sesak nafas ditandai dengan pernafasan yang mengeluarkan suara secara berulang-ulang. Asma sendiri memiliki beberapa tingkatan mulai dari tingkat rendah sampai dengan asma yang berada pada tingkat tertinggi.

LEGIONNARIES
     Legionnaries disebabkan oleh bakteri bernama legionella pneumophilia yang sering ditemukan pada sebagian sumber air, khususnya pada saluran pipa ledeng dan dimanapun lokasinya yang ada air yang menggenang. Pertumbuhan bakteri tersebut cukup cepat dan bisa berkembangbiak di dalam air. Kebanyakan bakteri ini muncul saat musim hujan. Gejala legionnaries mirip pneumonia atau radang paru-paru khususnya gangguan saluran napas. Namun, legionnaries juga bisa mengalami diare, nyeri perut, atau ikterus.

PNEUMOTOTRAKS
      Macam penyakit paru-paru lainnya, yakni pneumotoraks yang ada pada selaput paru atau yang disebut pleura. Penyakit ini disebabkan karena satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura sehingga menyebabkan paru-paru mengempis. Penyebab lain dari pneumotoraks adalah patah tulang rusuk dan luka dada. Biasanya, gejala yang terjadi yakni dada sesak, nyeri, dan sesak napas.
TUNERKULOSIS
        Penyakit paru-paru yang terakhir adalah Tuberkulosis. Penyakit ini termasuk yang cukup banyak diidap oleh masyarakat, termasuk bisa menyerang anak-anak yang memiliki sistem imun yang belum stabil. Gejala pada penyakit ini, yakni demam dan batuk terus-menerus, nafsu makan menurun, dan tubuh yang melemah.

PNEUMONIA
      Pneumonia atau yang biasa disebut juga dengan penyakit radang paru-paru, penyakit ini termasuk dalam kategori yang cukup berbahaya, karena tidak hanya menular, tetapi bila tidak segera diobati bisa menyebabkan kematian. Penyakit pneumonia bisa menyerang kaum dewasa maupun anak-anak.
Penyakit pneumonia merupakan salah satu penyakit paru-paru basah yang disebabkan oleh adanya peradangan di salah satu atau pada kedua bagian paru-paru. Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis streptococcus pneumoniae. Gejala utama yang bisa dialami adalah demam tinggi, batuk dahak berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.


Post a Comment

0 Comments