1.
Gen, Kromosom, dan Asam
Nukleat (DNA/RNA)
Genetika berhubungan dengan materi genetik yang berada di inti sel
serta materi genetik di mitokondria. Kromosom yang tersusun atas asan nukleat (DNA/RNA)
serta protein Histon pada bagian tertentu mengandung informasi genetik yang
harus diterjemahkan menjadi protein tertentu. Gen yang terdapat dalam DNA
merupakan pengontrol/database informasi genetik dalam suatu organisme.
Setiap
sifat pada makhluk hidup dikendalikan oleh faktor keturunan yang disebut gen. Gen akan mengatur sifat yang
nampak pada suatu organisme. Sifat yang nampak ini selain dipengaruhi oleh gen
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Gen
terdapat dalam lokus tertentu yang disebut kromosom.
Kromosom adalah benang-benang yang menebal dan mikroskopis. Kromosom terdapat
di dalam nukleus (inti sel). Kromosom yang berpasangan disebut kromosom homolog,sedangkan pasangan gen
disebut alel. Kromosom sel-sel
eukariotik tersusun atas kromatin.
Kromatin tersusun atas 27% DNA (Deoxyribonucleic
acid),67% potein dan 6%RNA (Ribonucleic
acid). DNA (Deoxyribonucleic acid)
merupakan biomolekul yang terpenting di dalam sel karena molekul DNA merupakan
pembawa informasi genetik yang memberi sifat pada suatu organisme. DNA terletak
di dalam inti sel,mitokondria dan kloroplas. Tiap molekul DNA tersusun atas
nukleotida. Satu nukleotida terdiri atas komponen gula pentosa,basa nitrogen
dan gugus fosfat. DNA memiliki sifat autokatalisis
yaitu mampu menggandakan diri dan menyintesis diri sendiri dengan kata lain
yaitu replikasi.
Kariotipe adalah tampilan visual kromosom tiap
individu. Kromosom akan berpasang-pasangan membentuk pasangan kromosom homolog
yang ditandai dengan panjang dan posisi sentromer yang sama.
Jumlah
kromosom setiap spesies makhluk hidup bersifat spesifik dan dapat dibedakan
menjadis epasang kromosom seks (gonosom) dan kromosom tubuh (autosom),contoh
penulisan kariotipe sebagai berikut: manusia (memiliki 46 kromosom) ditulis
22AA (autosom) +XX (gonosom) untuk wanita,22AA (autosom)+XY (gonosom) untuk
laki-laki.
DNA dan RNA
Asam nukleat adalah
polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit
pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut
dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut
asam ribonukleat(RNA).
DNA dan RNA mempunyai
sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida
terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′
suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam nukleat bersama
protein membentuk nucleoprotein yang menyusun kromosom. Asam nukleat terdiri
dari DNA/AND dan RNA/ARN. Asam nukleat merupakan rangkaian nukleotida yang
terdiri atas: gula ( gula ribose= RNA, gula deoksiribosa+DNA), gugus fosfat,
basa nitrogen (purin= guanine adenine, pirimidin= sitosin timin) pada DNA. Pada
RNA sitosin dan urasil.
Asam-asam nukleat seperti
asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar
kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat merupakan
molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai
urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu
protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun
dari satuan monomer yang disebut nukleotida(Dage, 1992).
Dua tipe utama asam
nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat(RNA). DNA
terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan
dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru
untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel
mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger
RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe
protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
Meskipun banyak memiliki
persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu
(Poedjiati, 1994) :
1.
Bagian pentosa RNA adalah
ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah dioksiribosa.
2.
Bentuk molekul DNA adalah
heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai tunggal yang terlipat, sehingga
menyerupai rantai ganda.
3.
RNA mengandung basa
adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak mengandung timin, sebagai
gantinya RNA mengandung urasil.
4.
Jumlah guanin dalam
molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula jumlah adenin, tidak
perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):
Perbedaan DNA dan RNA dapat dilihat pada tabel
berikut
Perbedaan
|
DNA
|
RNA
|
Komponen gula basa dan nitrogen
|
Gula deoksiribosa
Basa nitrogen:
Purin : adenine dan guanine
Pirimidi : timin dan sitosin
|
Gula ribose
Basa nitrogen:
Purin: adenine dan guanine
Pirimidin: urasil dan sitosin
|
Bentuk
|
Rantai panjang, ganda dan berpilin
(double helix)
|
Rantai pendek, tunggal dan tidak
berpilin
|
Letak
|
Didalam nuklues, kloroplas, dan
mitokondria
|
Didalam nuklues, sitoplasma,
kloroplas, dan mitokondria
|
kadar
|
tetap
|
Tidak tetap
|
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian
pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih
sebagai spiral
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya
dengan DNA yaitu:
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi
urasil.
3. Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung
dari macamnya, yaitu:
a.
RNA d(RNA duta), terdapat
dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang berlangsung didalam
nukleus.
b.
RNA p(RNA pemindah) atau
RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c.
RNA r(RNA ribosom),
terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik,
sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a.
RNA d, menerima informasi
genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti
sel.
b.
RNA t, mengikat asam
amino yang ada di sitoplasma.
c.
RNA t, mensintesa protein
dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung di ribosom dan
hasil akhir berupa polipeptida.
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu (Frutan
and Sofia, 1968):
1.
Jaringan hewan dan alkali
hangat
RNA akan terpecah menjadi
komponen-komponen nukleotida yang larut dalam asam. DNA sulit dipecah atau
dirusak oleh alkali.
2.
Metode Schnider
Jaringan dan asam
trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat diuji oleh reaksi kalorimetri
dengan difenilanin, yang mana akan bereaksi dengan purin dioksiribosa
dan tidak bereaksi denganpurin ribosa.
3.
Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid
akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak dengan RNA. Reaksi ini diterapkan
untuk mempelajari distribusi RNA dan DNA didalam bagian-bagian sel.
4.
Secara Spektroskopi
Pengukuran absorbsi
cahaya oleh RNA dan DNA pada 260nm
dimana spektra cincin purin dan pirimidin asam nukleat
menunjukkan maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel adalah mRNA(messenger RNA), rRNA(ribosa RNA), dan tRNA(transfer RNA). Tiap bentuk RNA ini mempunyai berat molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk RNA.
Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11% terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria, lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.
1. Sintesa protein
Informasi-informasi
genetic terdapat didalam rangkaian molekul DNA. Penerjemahan informasi DNA
menjadi sifat atau karakter (fenotipe) makhluk hidup sebagai ekspresi gen. ekspresi gen berlangsung
melalui proses sintesis protein.
Tahap sintesis protein
Sintesis protein
didahului proses replikasi DNA. Sintesis protein terjadi melalui 2 tahap
A.
Transkripsi merupakan
tahap penyalinan salah satu antai DNA (rantai
sense) menjadi RNA duta (RNAd). Triplet urutan basa nitrogen yang terdapat
didalam RNA duta disebut kodon.
B.
Tanslasi merupakan tahap
penyusunan asam amino menjadi protein atau polipeptida oleh RNA transfer (RNAt)
sesuai dengan kodon yang terdapat didalam RNAd
Proses sintesis protein,
urutannya sebagai berikut:
1.
DNA Membentuk RNAd untuk
membawa kodon pembentuk protein dari inti sel ke ribosom
Contoh: rantai DNA : AAA AGS TAG SAT
Rantai RNAd : UUU USG AUS GUA (kodon)
2.
RNAd kemudian
meninggalkan nucleus menuju ribosom
3.
RNAt membawa asam amino
yang sesuai dengan kodon pada RNAd
Contoh: rantai RNAd : UUU USG AUS GUA
Rantai RNAt : AAA AGS UAG SAU ( anti kodon)
4.
Terbentuk protein dengan
rangkaian asam amino sesuai dengan kodon dalam RNAd.
Polipeptida yang terbentuk dari rantai RNAd ( UUU USG AUS GUA )
adalah: fenialalanin-serin-isoleusin-valin.
0 Comments